Tanah Komersil Di Pusat Bisnis Pekanbaru

Tanah Komersil Di Pusat Bisnis Pekanbaru dijual dengan harga sangat bersahabat, struktur tanah datar dan sudah lama ditimbun. Lahan yang berbentuk trapesium dan dipinggir jalan utama dengan isi tanah 37.000 meter persegi, dengan lebar depan 180 meter. Lokasi lahan berada pada jalan nangka ujung berdekatan dengan Mall SKA, Living World, Transmart, Rumah sakit Prima dan terminal kota pekanbaru. 

Pembeli serius langsung saja hubungi Kontak Person ;

  • Call/ wa 08117605040 (mrs. wenny)
  • Call/ wa 082170761999 (mrs. wenny)

Lahan sangat cocok untuk dibuat Mall, Apartemen, Rumah sakit, Perkantoran. Lahan siap bangun karena sudah ditimbun tahunan lalu, surat SHM. Welcome Investor indonesia.

Berikut Foto/ kordinat Tanah Komersil Di Pusat Bisnis Pekanbaru

GC27+3J Pekanbaru, Kota Pekanbaru, Riau & Labuh Baru Bar., Kec. Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau 28292. Lapangan Sampoerna nama pada MAP.

Tanah Komersil Di Pusat Bisnis Pekanbaru Tanah Komersil Di Pusat Bisnis Pekanbaru Tanah Komersil Di Pusat Bisnis Pekanbaru

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Geografis

Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur  Lintas Timur Sumatra , terhubung dengan beberapa kota seperti  Medan ,  Padang  dan  Jambi , dengan wilayah administratif, diapit oleh  Kabupaten Siak  pada bagian  utara  dan  timur , sementara bagian  barat  dan  selatan  oleh  Kabupaten Kampar .

Kota ini dibelah oleh  Sungai Siak  yang mengalir dari barat ke timur dan berada pada ketinggian berkisar antara 5 – 50 meter di atas permukaan laut. Kota ini termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34,1 °C hingga 35,6 °C, dan suhu minimum antara 20,2 °C hingga 23,0 °C.

Kependudukan

Pada tahun 2014, Pekanbaru telah menjadi kota keempat berpenduduk terbanyak di Pulau  Sumatra , setelah  Medan  dan  Palembang . Laju pertumbuhan ekonomi Pekanbaru yang cukup pesat, menjadi pendorong laju pertumbuhan penduduknya.

Etnis  Minangkabau  merupakan masyarakat terbesar dengan jumlah sekitar 40,96% dari total penduduk kota. Mereka umumnya bekerja sebagai profesional dan pedagang. Populasi yang cukup besar telah mengantarkan  Bahasa Minang  sebagai bahasa pergaulan yang umum digunakan oleh penduduk kota Pekanbaru, selain  Bahasa Indonesia .

Selain itu, etnis yang memiliki proporsi cukup besar adalah  Melayu ,  Jawa ,  Tionghoa , dan  Batak . Perpindahan ibu kota Provinsi Riau dari Tanjungpinang ke Pekanbaru tahun 1959, memiliki andil besar menempatkan  Suku Melayu  mendominasi struktur birokrasi pemerintahan kota, namun sejak tahun 2002 hegemoni mereka berkurang seiring dengan berdirinya Provinsi  Kepulauan Riau  dari pemekaran Provinsi  Riau .

Masyarakat Tionghoa Pekanbaru pada umumnya merupakan pengusaha, pedagang dan pelaku ekonomi. Selain berasal dari Pekanbaru sendiri, masyarakat Tionghoa yang bermukim di Pekanbaru banyak yang berasal dari wilayah pesisir Provinsi Riau, seperti dari  Selatpanjang ,  Bengkalis  dan  Bagan Siapi-api . Selain itu, masyarakat Tionghoa dari Medan dan Padang juga banyak ditemui di Pekanbaru, terutama setelah era milenium dikarenakan perekonomian Pekanbaru yang bertumbuh sangat pesat hingga sekarang.

Kota Pekanbaru

Kota Pekanbaru adalah  ibu kota  dan kota terbesar di Provinsi  Riau ,  Indonesia . Kota ini merupakan salah satu sentra ekonomi terbesar di Pulau Sumatra, dan termasuk sebagai kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi yang tinggi. Kota ini berawal dari sebuah pasar (pekan) yang didirikan di tepi  Sungai Siak  pada abad ke-18. Hari jadi kota ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784. Kota Pekanbaru tumbuh pesat dengan berkembangnya industri terutama yang berkaitan dengan  minyak bumi , serta pelaksanaan  otonomi daerah .

Pekanbaru mempunyai satu  bandar udara internasional , yaitu  Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II  dan terminal bus antar kota dan antar provinsi Bandar Raya Payung Sekaki, serta dua pelabuhan di  Sungai Siak , yaitu Pelita Pantai dan Sungai Duku. Saat ini Kota Pekanbaru sedang berkembang pesat menjadi kota dagang yang multi- etnik , keberagaman ini telah menjadi modal sosial dalam mencapai kepentingan bersama untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakatnya.